KataKata Ditinggal Pacar Meninggal Dunia 29 July 2022. Contoh Pembukuan Simpan Pinjam Rt 29 July 2022; Kaligrafi Kata Mutiara Beserta Artinya 29 July 2022
2 Hikayat Abu Nawas dan Lelaki Kikir. Ada seorang lelaki kikir hidup di rumah yang luas dengan seorang istri dan tiga anaknya. Lelaki itu merasa rumahnya sangat sempit dan berniat untuk memperluas rumah tanpa mengeluarkan uang. Maka pergilah lelaki itu ke Abu Nawas yang dikenal sebagai orang yang cerdik di kampungnya.
Tujuandari cerita ini adalah untuk menginspirasi, menghibur, dan memeriahkan pesta. Contoh hikayat adalah Hikayat Hang Tuah dan Hikayat Seribu Satu Malam. Ada dua unsur teks fiksi, yaitu unsur intrinsik yang terdiri dari tema, tokoh, alur, latar, amanat, perspektif, dan personifikasi. Sedangkan unsur ekstrinsik digunakan untuk
Hikayatberunsur Hindu-Islam, misalnya Hikayat Si Miskin dan Hikayat Jaya Lengkara. Hikayat berunsur Islam, misalnya Hikayat jenis 1001 Malam (Abu Nawas). Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Hikayat : Pengertian, Ciri, Unsur, Karakteristik & Jenisnya Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu.
UnsurEkstrinsik dalam Hikayat Si Miskin. 1. Nilai Moral. Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup kita. Jangan kita terlalu memaksakan kehendak kita pada orang lain. 2. Nilai Budaya. Sebagai seorang anak kita harus menghormati orangtua. Hendaknya seorang anak dapat berbakti pada orang tua.
Secararingkas berarti bahwa strukturalisme genetik sekaligus memberikan perhatian terhadap analisis intrinsik dan ekstrinsik. Meskipun demikian, sebagai teori yang telah teruji validitasnya, strukturalisme genetik masih ditopang oleh beberapa konsep canggih yang tidak dimiliki oleh teori sosial lain, misalnya: simetri atau homologi, kelas
InuT7rz. Hikayat Hang Tuah Oleh Juwintar Febriani A Hikayat Hikayat adalah salah satu bentuk sastra karya prosa lama yang isinya berupa cerita, kisah, dongeng maupun sejarah. Sekarang ini hikayat sudah tidak ditemukan lagi, banyak yang menduga mengapa hikayat ditinggalkan karena hikayat terlalu bersifat tradisional di dalam unsur ceritanya. Hikayat Hang Tuah menceritakan kehidupan Hang Tuah dan pertarungannya dengan Hang Jebat. Menurut narasumber hikayat sudah tidak pernah dijumpai lagi terbitannya, tetapi banyak nilai-nilai dari hikayat yang bisa diambil dan diaplikasikan sebagai masyarakat Melayu. Hikayat umumnya mengisahkan tentang kepahlawanan seseorang, lengkap dengan keanehan, kekuatan/ kesaktian, dan mujizat sang tokoh utama. Ciri-Ciri Hikayat a Anonim pengarangnya tidak dikenal. b Istanasentris menceritakan tokoh yang berkaitan dengan kerajaan. c Bersifat statis tetap, tidak banyak perubahan dalam cerita. d Bersifat komunal menjadi milik masyarakat. e Bersifat tradisional adanya penerusan budaya/adat/tradisi /kebiasaan. Macam-Macam Hikayat Berdasarkan Isi a Cerita Rakyat b Epos India c Cerita Jawa d Cerita Islam e Sejarah dan Biografi f Cerita Berbingkai Macam-Macam Hikayat Berdasarkan Asal a Melayu Asli Hikayat Hang Tuah bercampur unsur islam Hikayat Si Miskin bercampur unsur islam b Pengaruh Jawa Hikayat Panji Semirang c Pengaruh Hindu India Hikayat Sri Rama dari cerita Ramayana d Pengaruh Arab-Persia Hikayat Amir Hamzah Pahlawan Islam Hikayat Bachtiar Hikayat Seribu Satu Malam Gambaran Hikayat Hang Tuah Hikayat Hang Tuah adalah sebuah karya sastra Melayu yang termasyhur dan mengisahkan Hang Tuah. Cerita tersebut terkenal sebagai cerita rakyat dari Kepulauan Riau, yang bercerita seorang kestaria asal Melayu bernama Hang Tuah. Dalam zaman kemakmuran Kesultanan Malaka, adalah Hang Tuah, seorang laksamana yang amat termasyhur. Ia berasal dari kalangan rendah, dan dilahirkan dalam sebuah gubug reyot dengan orang tua bernama Hang Mahmud dan Dang Merdu. Hang Tuah tinggal di Pulau Bintan di daerah Kepulauan Rian. Ia orang terkenal karena keberaniannya, ia amat dikasihi dan akhirnya pangkatnya semakin naik. Maka jadilah ia seorang duta dan mewakili negaranya dalam segala hal. Hikayat ini bercerita pada kesetiaan Hang Tuah pada Sri Sultan. Bahkan ketika ia dikhianati dan dibuang, teman karibnya, Hang Jebat yang memberontak membelanya akhirnya malah dibunuh oleh Hang Tuah. Hal ini sampai sekarang, terutama di kalangan Bangsa Melayu masih menjadi kontroversial. Siapakah yang benar Hang Tuah atau Hang Jebat? Adu domba yang terjadi antara Hang Tuah dan Hang Jebat—sahabatnya membuat perang besar meletus. Namun dengan kekuatannya, Hang Tuah dapat memenangkan perang tersebut dan beliau menjadi laksamana yang terpandang di Kerajaan Bintan hingga masa tuanya. Hikayat Hang Tuah, disebut sebagai cerita Melayu asli Indonesia. Makna Hikayat Hang Tuah Hikayat Hang Tuah tidak diketahui siapa penulisnya, sekarang para peneliti sejarawan sedang meneliti tentang munculnya prosa hikayat Hang Tuah dimulai sejak tahun berapa. Hikayat Hang Tuah juga sudah diperhitungkan akan dimasukkan dalam kategori sejarah. Hikayat Hang Tuah sangat erat dengan unsur kepahlawanan dalam kehidupan kerajaan. Watak Hang Tuah yang bijak, baik, berwibawa, serta berani adalah watak yang harus dimiliki dalam adat Melayu. Kehidupan orang melayu haruslah memiliki watak layaknya Hang Tuah dalam bertindak untuk memutuskan sesuatu hal. Banyak nilai yang di dapat dari kehidupan Hang Tuah, sosok yang begitu dicintai oleh semua orang serta dihormati karena sifat serta kedudukannya. Tidak perduli dengan sifat orang-orang yang menentang kehadirannya, Hang Tuah tetap menjadi pahlawan. Nilai-nilai agama berupa hukum dalam ajaran Allah juga termasuk unsur dari dalam hikayat ini, nilai sosial budaya adalah terkandungnya nilai-nilai adat Melayu Kuno, serta nilai moral yang berupa karakter bijak Hang Tuah dalam menanggapi masalah. Mangga kite nak berbuah Sebab ditanam di tanah subur Sekian hikayat Hang Tuah Mari berbijak serta berluhur Narasumber Ibu Suzzana Dosen FKIP -o0o-
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 035005 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d77d887fa07b906 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Hikayat Hang Tuah adalah legenda dari suku Melayu yang masih masyhur hingga saat ini. Walaupun alur cerita sejarah tentang kisah ini masih menyisakan kontroversi, amanat baik tetap dapat dipetik dari hikayat ini Artikel ini akan mengupas tentang sinopsis, amanat, hingga unsur intrinsik dan ekstrinsik legenda ini. Dengan demikian, pembaca tidak hanya akan mengetahui tentang cerita. Namun, juga warisan amanat dan susunan kebahasaannya. Daftar ISISinopsisPengenalan TokohPerjalanan Meniti KesuksesanKemalanganMempertahankan PrinsipAmanat Hikayat Hang Tuah1. Keberanian2. Memperlengkapi Diri3. Sifat Manusia yang Dinamis4. Kesetiaan pada NegaraUnsur Intrinsik Hikayat Hang TuahUnsur Ekstrinsik Hikayat Hang TuahYuk, Meneladani Kisah Legenda! Pengenalan Tokoh Alkisah, ada seorang pemuda bernama Hang Tuah. Ayahnya adalah Hang Mahmud. Ia adalah seorang pensiunan hulubalang atau panglima perang istana. Sedangkan ibunya adalah Dang Merdu Wati yang adalah keturunan dayang istana. Hang Tuah lahir di gubuk reyot. Keluarganya memang mengalami kesulitan dalam bidang ekonomi. Walau demikian, hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk Hang Tuah tumbuh menjadi pemuda yang pemberani dan handal dalam bela diri silat. Hang Tuah memiliki empat orang sahabat karib. Mereka adalah Hang Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekiu, dan Hang Lekir. Beberapa sumber menyebutkan bahwa nama kedua orang yang terakhir sebenarnya adalah 1 orang. Namun, banyak sumber lain yang menyangkalnya. Sebab, Hang Tuah dan kawan-kawannya ini dipercaya sebagai Pandawa Lima versi Melayu. Jadi, persahabatan ini pasti terdiri dari lima orang. Perjalanan Meniti Kesuksesan Dalam hikayat Hang Tuah yang berlokasi di daerah Bintan ini, kelima sahabat ini kemudian pergi untuk menuntut ilmu ke Laut Cina Selatan. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan banyak perompak. Namun, dengan keberanian dan ketangkasan mereka dalam bersilat, mereka selalu dapat menyelamatkan diri. Kehebatan kelima sahabat ini kemudian menjadi semakin populer hingga sampai ke telinga perdana menteri atau Dato bendahara istana. Hang Tuah dan keempat sahabatnya ini kemudian menjadi kesayangan dan dipekerjakan oleh Dato’ tersebut. Kemudian suatu ketika, kelima pemuda ini berjasa menyelamatkan Dato’ dari kejadian perampokan. Kejadian ini pun menjadi buah bibir masyarakat hingga sang raja juga mendengarnya. Maka, kelimanya menerima undangan raja untuk datang ke istana. Dalam waktu singkat, kalimat sahabat ini menjadi kesayangan raja. Hang Tuah juga menerima gelar sebagai laksamana, karena keberanian dan kehebatannya. Suatu hari raja berniat untuk mencari lokasi baru untuk memperluas kerajaannya. Hang Tuah dan sahabat-sahabatnya kemudian terlibat dalam penjelajahan ini. Mereka mengarungi lautan untuk menemukan pulau baru yang potensial. Lalu, sampailah mereka pada sebuah pulau dimana mereka menemukan hewan pelanduk putih. Menurut mitos, tanah yang menjadi tempat tinggal pelanduk putih adalah tanah yang baik. Maka, mereka menduduki pulau tersebut dan menamakan tempat tersebut dengan nama Melaka. Sesuai dengan nama tumbuh-tumbuhan yang mereka temukan pada pulau tersebut. Hang Tuah dan keempat sahabatnya ini juga berjasa meredam pemberontakan yang dilakukan oleh pendekar bernama Taming Sari. Taming Sari memiliki keris yang membuatnya menguasai ilmu kebal. Berapa banyak pun serangan yang ia terima tak dapat membuatnya terluka. Namun Hang Tuah menyadari hal ini, sehingga berupaya untuk merebut keris tersebut. Setelah keris jatuh ke tangan Hang Tuah, Taming Sari sudah tak lagi kebal, sehingga segera mati ketika menerima serangan. Setelah itu, keris Taming Sari menjadi milik Hang Tuah. Kemalangan Kemudian, dalam hikayat Hang Tuah, pemuda ini juga mengalami kemalangan. Dikisahkan bahwa pemuda ini jatuh cinta pada seorang gadis cantik bernama Melor. Namun, gadis ini telah menjadi gundik di istana. Sehingga, tidak mungkin Hang Tuah memadu kasih dengannya. Namun suatu hari, ketika Hang Tuah sedang menjalankan sebuah misi untuk menjemput Tun Teja yang adalah calon permaisuri, Hang Tuah bertemu dengan Melor. Pertemuan ini diketahui oleh orang-orang, sehingga menimbulkan fitnah bahwa Hang Tuah telah berzina dengan gundik istana. Hang Tuah pun dijatuhi hukuman mati atas kesalahan ini. Sedangkan keris Taming Sari jatuh kepada Hang Jebat yang kemudian diangkat menjadi Laksamana menggantikan Hang Tuah. Kisah ini belum berakhir, sebab Hang Tuah rupanya diselamatkan oleh Dato’ bendahara yang sangat menyayanginya. Dato’ menyembunyikan Hang Tuah di hutan dan melaporkan bahwa hukuman mati telah berjalan sesuai perintah. Hang Jebat yang telah menjadi laksamana dan memiliki keris Taming Sari kemudian melakukan pemberontakan terhadap raja. Ia bermaksud untuk mengambil alih istana dan kerajaan. Tak diketahui apakah ia melakukan hal ini sebagai balas dendam karena raja telah menghukum mati Hang Tuah sahabatnya atau tidak. Namun, keris Taming Sari telah membuatnya menjadi pendekar yang tangguh dan tak terkalahkan. Raja pun pergi menyelamatkan diri dan bersembunyi di rumah Dato’ bendahara. Saat itu raja mengakui penyesalannya atas hukuman mati pada Hang Tuah. Ia berpikir, semestinya Hang Tuah lah yang dapat mengalahkan Hang Jebat. Mempertahankan Prinsip Dalam hikayat Hang Tuah, pada kesempatan itulah Dato’ bendahara memberitahu raja bahwa Hang Tuah masih hidup. Raja pun lalu mengutus Hang Tuah untuk bertarung dan mengalahkan Hang Jebat. Setelah pertarungan selama 7 hari tanpa henti, Hang Tuah berhasil merebut keris Taming Sari dan membunuh Hang Jebat, sahabatnya sendiri. Ia berpendapat bahwa Hang Jebat telah bersalah melakukan pemberontakan. Bahkan, telah banyak rakyat yang menjadi korban meninggal atas perbuatannya tersebut. Tindakan Hang Tuah yang membunuh Hang Jebat inilah yang kemudian menjadi kontroversi. Banyak orang berpendapat bahwa bagaimanapun juga Hang Tuah tak layak membunuh sahabatnya sendiri. Menurut mereka, dalam hal ini, Hang Tuah lah yang melakukan kesalahan. Walau demikian, pada dasarnya tetap banyak masyarakat yang mendukung pemuda pemberani ini. Sebab, seperti alasan Hang Tuah membunuh Hang Jebat, yaitu bahwa sahabatnya ini telah bersalah melakukan pemberontakan. Tak hanya itu, ia juga banyak membunuh masyarakat yang tak bersalah. Amanat Hikayat Hang Tuah Berdasarkan legenda ini, terdapat beberapa hal yang dapat menjadi warisan amanat bagi generasi muda. Berikut ini beberapa amanat tersebut dan penjelasannya 1. Keberanian Hang Tuah adalah sosok pemuda yang pemberani. Ia tak pernah gentar dalam menghadapi musuh. Ini adalah bekal mental yang membawanya mencapai kesuksesan hingga menjadi seorang laksamana. Belajar dari legenda ini, baiknya setiap kita memiliki bekal mental yang tak pantang menyerah. Selalu berani dalam menghadapi berbagai tantangan hidup yang tiada hentinya. 2. Memperlengkapi Diri Tak hanya memiliki modal keberanian yang nekat, Hang Tuah juga memperlengkapi diri dengan bela diri silat yang amat ia kuasai. Hal ini menunjukkan bahwa ia memang dengan serius mempersiapkan dirinya, tak hanya sekedar nekat. Perbekalan keterampilan seperti ini juga semestinya menjadi teladan bagi generasi muda. Bahwa, setiap kita perlu belajar dengan tekun, menguasai bidang tertentu hingga menjadi ahli. Dengan demikian, keterampilan tersebut dapat menjadi bekal untuk menaklukan kehidupan. 3. Sifat Manusia yang Dinamis Berapa lama pun bersahabat tidak dapat membantah kenyataan bahwa manusia memiliki sifat yang dinamis. Yaitu, bahwa manusia dapat berubah sewaktu-waktu. Mungkin dapat terprediksi, mungkin juga tidak. Hal ini juga ada dalam hikayat Hang Tuah yang menyaksikan perubahan pada diri sahabatnya, Hang Jebat. Hang Tuah barangkali tidak mengira bahwa sahabatnya akan menjadi durhaka dan melakukan pemberontakan. Oleh sebab itu, kita perlu mengerti dan waspada. Bahwa diri sendiri dan orang lain memiliki sifat dinamis. Ketika hal tersebut terjadi dan memicu terjadinya hal buruk, maka perlu ada keputusan tegas yang menjadi pilihan. 4. Kesetiaan pada Negara Hang Tuah adalah sosok pemuda yang sangat mencintai negaranya, dalam hal ini kerajaan dan kesultanannya. Ia sangat setia. Bahkan ketika ia dijatuhi hukuman mati, tidak ada sedikitpun rasa dendam dalam dadanya. Hang Tuah tetap sangat setia dan mencintai negaranya, sehingga ia tetap berangkat untuk mengalahkan pemberontak. Yaitu, Hang Jebat yang adalah sahabatnya sendiri. Hal ini tentu adalah amanat baik yang sangat layak menjadi teladan. Unsur Intrinsik Hikayat Hang Tuah Berikut ini beberapa penjelasan tentang unsur intrinsik dari legenda ini yang dapat menambah wawasan pemahaman Tema Negeri Kerajaan Alur Maju Tokoh dan watak Hang Tuah Setia, berani, bijak, dan berwibawa Hang Jebat Menyimpan dendam Sang Raja Baik, sopan, mudah percaya, dan mudah terpengaruhi Dato’ Baik, bijaksana, dan cerdik Latar Tempat Bintan, Laut Cina Selatan, Melaka, dan Istana Suasana Ramai dan tegang Waktu Tidak diceritakan secara detail Sudut pandang Orang ketiga yang serba tau Unsur Ekstrinsik Hikayat Hang Tuah Berikut ini beberapa unsur ekstrinsik yang membangun kisah ini Latar Belakang Penciptaan Kehidupan masyarakat suku Melayu. Kondisi Masyarakat Kisah ini menceritakan kehidupan kerajaan dan detail latar belakang masyarakat Bintan dan Melaka pada waktu tersebut. Yuk, Meneladani Kisah Legenda! Demikianlah hikayat Hang Tuah yang masih masyhur hingga saat ini. Terdapat beberapa warisan amanat yang layak menjadi teladan bagi generasi muda. Antara lain keberanian, memperlengkapi diri dengan keterampilan, memahami sifat dasar manusia, dan setia pada pemerintah yang menjadi pelajaran baik bagi masyarakat.
Pada uraian berikut, kamu akan mempelajari unsur-unsur hikayat yang terbagi menjadi 2 dua unsur yaitu unsur intrinsik hikayat dan unsur ekstrinsik hikayat. Pengertian hikayat adalah cerita rekaan pengarang dengan menggunakan media bahasa yang indah, menyuguhkan peristiwa atau kejadian yang kurang masuk akal direka seolah-olah pernah terjadi, sehingga timbul kontak komunikasi dengan pembacanya. Unsur-Unsur Hikayat dan Penjelasannya Adapun unsur-unsur dalam hikayat terbagi menjadi dua unsur yaitu 1. Unsur Intrinsik Hikayat Pada dasarnya struktur hikayat itu sama dengan struktur novel, tetapi untuk dapat melihat karakteristik dari masing-masing struktur. Hal yang penting disoroti sekaitan dengan struktur hikayat atau unsur intrinsik hikayat adalah, tema, motif, penokohan, plot, latar, dan sudut pandang point of view. a Tema dan Amanat Tema adalah persoalan yang menduduki tempat utama dalam karya sastra. Jenis tema terbagi dua yaitu tema mayor dan tema minor. Tema mayor adalah tema yang sangat menonjol dan menjadi persoalan. Sedangkan tema minor adalah tema yang tidak menonjol. Pada dasarnya tema dan masalah yang ada dalam hikayat pada umumnya termasuk yang tradisional dan dalam kenyataan suatu tema dalam hikayat itu beragam bergantung pada kaca mata yang kita gunakan dalam melihat keberadaan tema itu sendiri misalnya Kejahatan awal, akhirnya-akhirnya akan dapat hukumannya. Cinta terhadap tanah air lebih penting dari pada harta benda atau kedudukan. Cinta akan mengatasi segala kesulitan. Jika orang sudah kehilangan semua, baru teringat kembali pada Tuhan. Amanat adalah pemecahan yang diberikan oleh pengarang bagi persoalan di dalam karya sastra. Amanat biasa disebut makna. Makna dibedakan menjadi makna niatan dan makna muatan. Makna niatan adalah makna yang diniatkan oleh pengarang bagi karya sastra yang ditulisnya. Sedangkan makna muatan adalah makna yang termuat dalam karya sastra tersebut. b Tokoh dan Penokohan Tokoh adalah pelaku dalam karya sastra. Dalam karya sastra biasanya ada beberapa tokoh, namun biasanya hanya ada satu tokoh utama. Pengertian tokoh utama ialah tokoh yang sangat penting dalam mengambil peranan dalam karya sastra. Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh. Ada beberapa cara menampilkan tokoh. Cara analitik, ialah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan ciri-ciri tokoh tersebut secara langsung. Menurut Robson, beberapa tokoh dalam hikayat tidak bernama, dan kelihatannya mereka jarang digambarkan apa pentingnya gaya mereka. Karakterisasi atau penokohan tidak individual tetapi secara stereotip, dan terkadang disajikan secara posisi sosialnya. c Alur dan Pengaluran Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh. Pengaluran yaitu teknik atau cara-cara menampilkan alur. Menurut kualitasnya, pengaluran dibedakan menjadi alur erat dan alur longgar. Alur erat ialah alur yang tidak memungkinkan adanya percabangan cerita. Alur longgar adalah alur yang memungkinkan adanya percabangan cerita. Alur lurus ialah alur yang melukiskan peristiwa-peristiwa berurutan dari awal sampai akhir cerita. Alur tidak lurus ialah alur yang melukiskan tidak urut dari awal sampai akhir cerita. Alur tidak lurus bisa menggunakan gerak balik backtracking, sorot balik flashback, atau campuran keduanya. Menurut Robson, bahwa hubungan dalam hikayat tidak bersifat sebab akibat. Alasannya, untuk menggunakan bahasa puitik, motivasi- tidaklah selalu harus diperuntukan bagi gaya atau aksi. Jadi pada hakekatnya plot/alur dalam hikayat itu ada, tetapi antar bagian-bagiannya tidak memiliki hubungan sebab akibat, meskipun ada itu pun dianggap sebagai kebetulan, karena aksi dalam folklore tidak selalu diperuntukan untuk memancing gaya tertentu. d Latar dan Pelataran Latar disebut juga setting, yaitu tempat atau waktu terjadinya peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra. Latar atau setting dibedakan menjadi latar material dan sosial, sedangkan pelataran ialah teknik atau cara-cara menampilkan latar. Menurut Baried dalam Pertiwi 2009, hlm. 56 menjumpai pula bahwa hikayat pun ada yang mengambil latar hutan, laut, pelabuhan, dan pantai. Kecuali lingkungan yang benar-benar nyata, dalam hikayat terdapat juga lingkungan di luar alam nyata. e Sudut Pandang Pengarang Menurut Baried, pada hakekatnya metode penggambaran sudut pandang pengarang dalam ceritanya pada bahasan yang lalu bisa digunakan pula dalam melacak sudut pandang pengarang yang ada dalam hikayat. Namun, demikian hikayat sebagai sebuah jenis sastra memiliki kekhasannya tersendiri. Hal ini seperti terlihat dari hasil penelitian Baried dkk, yang menyatakan bahwa seorang penulis hikayat seolah-olah mengetahui apa saja yang terjadi dalam cerita yang disampaikan. Selanjutnya, Baried dkk. Sepakat dengan Poerwadarminta, bahwa penggolongan untuk sudut pandang yang demikian sebagai berikut Penulis bertindak sebagai dalang. Ia menceritakan barang apa yang ada dan terjadi di luar dirinya, peran ciptaannya diperlukan sebagai diri ketiga, di-Dia-kan dan di-Mereka-kan. Dalam bercerita itu penulis seakan-akan serba tahu. Ia dapat menceritakan apa saja yang dibuat dan dikerjakan oleh pelaku-pelakunya. Bahkan sampai-sampai pada isi hatinya, batinnya, perasaannya, jalan pikirannya, rahasia-rahasiannya diketahuinya juga. 2. Unsur Ekstrinsik Hikayat Keberadaan sastra lama atau sastra daerah yang terdapat di berbagai pelosok nusantara, tidak terlepas dari unsur-unsur masyarakat yang membangunnya, sehingga apa yang dihasilkan dalam karya sastra lama merupakan replika atau sebuah penggambaran dari keadaan masyarakat pada waktu itu, baik keadaan sosial, religi keagamaan, maupun adat-istiadat. Tidak ada sebuah karya sastra yang tumbuh otonom, tetapi selalu pasti berhubungan secara ekstrinsik dengan luar sastra, dengan sejumlah faktor kemasyarakatan seperti tradisi sastra, kebudayaan lingkungan, pembaca sastra, serta kejiwaan mereka. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa unsur ekstrinsik ialah unsur yang membentuk karya sastra dari luar itu sendiri. Untuk melakukan pendekatan terhadap unsur ekstrinsik, diperlukan bantuan ilmu-ilmu kerabat seperti sosiologi, psikologi, filsafat, dan lan-lain. Baca juga Pengertian Hikayat, Jenis-Jenis, Ciri-Ciri Hikayat dan Contohnya Demikianlah artikel tentang unsur-unsur hikayat yakni unsur intrinsik hikayat dan unsur ekstrinsik hikayat beserta penjelasannya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.
Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang- undang, dan silsilah. Hikayat bersifat rekaan, keagamaan, historis, atau biografis. Hikayat dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta. Hikayat memiliki ciri khusus yang membedakan dengan prosa barn. Ciri-ciri tersebut, adalah sebagai berikut. Isi ceritanya bersifat istana sentris. Dalam hikayat banyak digunakan bahasa klise kiasan. Pengarang dalam hikayat biasanya tidak disebutkan anonim. Terdapat hal-hal yang mustahil. Cerita hikayat dimulai dengan kata-kata sebermula, arkian, syahdan, alkisah, hatta, atau tersebutlah. Hikayat dibentuk oleh unsur-unsur yang tidak jauh berbeda dengan prosa fiksi lainnya. Namun dalam hikayat, tema yang sering digunakan adalah petualangan. Sedangkan alur ceritanya terkesan monoton, artinya selalu berakhir dengan kisah yang sama, yaitu di akhir cerita tokoh utamanya berhasil menjadi raja atau orang yang mulia. Adapun penokohan dalam hikayat, tokoh yang baik selalu baik dan sempurna, sedangkan tokoh yang jahat selalu jahat. Perkembangan kasusastraan lama Indonesia banyak mendapat pengaruh dari luar atau asing. Pengaruh kebudayaan luarjuga dialami dan dirasakan dalam cerita hikayat sehingga jenis hikayat pun bermacam-macam, yaitu sebagai berikut. Hikayat asli Melayu, seperti Hikayat Si Miskin,Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Patani. Hikayat yang mendapat pengaruh dari Jawa, seperti Hikayat Panji Semirang dan Hikayat Prabu Anom. Hikayat yang mendapat pengaruh dari India, seperti Hikayat Pandawa Pancakalima dan Hikayat Seri rama. Hikayat yang mendapat pengaruh Persia, seperti Hikayat Bayan Budiman dan Hikayat 1001 Malam. Hikayat yang mendapat pengaruh Islam, se¬perti Hikayat Nabi Sulaiman dan Hikayat Amir Hamzah. Cerita hikayat juga didukung unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur Intrinsik Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur intrinsik meliputi beberapa hal berikut. Plot atau alur merupakan rangkaian peristiwa yang mengandung hubungan sebab- akibat. Tema merupakan gagasan atau ide sentral yang menjadi pangkal tolak penyusunan karangan dan sekaligus menjadi sasaran karangan tersebut. Penokohan berkaitan dengan sifat-sifat tokoh yang digambarkan dalam cerita oleh pengarang. Tokoh merupakan individu yang ada dalam karya sastra. Amanat merupakan pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karya sastra. Lafar merupakan gambaran tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam sebuah karya sastra. Sudut pandang merupakan cara pengarang menempatkan dirinya dalam sebuah karya sastra. Unsur Ekstrinsik Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar sastra, namun tetap memengaruhi karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi religi, latar belakang sosial budaya. Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertia Hikayat Dan Cara Menemukan Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Dalam Hikayat. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Baca postingan selanjutnya Tahapan Tahapan Pemeranan Tokoh Dalam Pementasan Drama Pengertian Drama Dan Mengidentifikasi Unsur-Unsur Dalam Pementasan Drama Pengertian Dan Cara Menulis Surat Dagang Niaga,Surat Perjanjian Dan Surat Kuasa Pengertian Berita Dan Cara Membacakan Berita Dengan Baik Dan Benar Pengertian Wawancara Dan Cara Merangkum Isi Pembicaraan Dalam Wawancara Pengertian Dan Cara Menulis Proposal dengan Baik Dan Benar Pengertian Dan Langkah Langkah Memahami Artikel Lengkap Dengan Contoh Pengertian Dan Cara Menemukan Pokok-Pokok Isi Sambutan Lengkap Dengan Contoh
hikayat hang tuah beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik