Burung murai batu yang menang di lomba bisa menaikkan harga murai batu tersebut jika dijual. Bahkan ada burung murai batu yang saking seringnya menang lomba, laku dijual hingga Rp 1 miliar. Harga yang cukup fantastis untuk seekor burung. Baca Juga: Jangan Salah Beri Makanan, Ini Dia Suplemen Tambahan agar Murai Batu Cepat Gacor, Perhatikan Dosisnya Begitu juga dengan detak jantungnya yang terasa ingin loncat saat itu juga. Tolong. Jangan. Gio segera menginjak pedal gas, berlomba-lomba dengan debaran yang semakin menyiksa. Tanpa adanya kerodong sudah pasti tenaga burung terkuras saat berkicau di rumah yang berakibat saat tampil dilapangan ngembos atau hanya loncat-loncat . Sebenarnya fungsi kerodong bagi murai batu (MB) tidak jauh seperti burung lainnya. Dhahanews.com - Mempersiapkan murai batu lomba dengan matang adalah kunci. Persiapan yang matang akan membuat murai batu siap tampil gacor saat lomba. Dia siap bikin heboh gantangan. Tentu, untuk hal ini bukan hanya rawatan harian yang dibutuhkan. Mulai 6 hari sebelum hari H hingga 1 jam sebelum lomba, murai batu wajib mendapatkan perawatan khusus. penyebabmurai turun tangkringan bisa juga disebabkan bisa karena kurang bersihnya karpet atau sisa makanan yang berceceran kebawah, yang lupa kalian pantau terus kebersihan kandangnya, dengan terbiasanya kondisi seperti ini yang menjadikan burung itu akhirnya terbiasa mencari makan ke bawah, mengambil sisa-sisa pakannya, alhasil si burung akan MuraiLoncat is on Facebook. Join Facebook to connect with Murai Loncat and others you may know. Facebook gives people the power to share and makes the world more open and connected. d5yUv. karakter murai batu merupakan satu yang wajib di pahami bagi penghobi ekor panjangMengenal karakter murai batu adalah yang penting sebagai salah satu syarat utama, karena 0 dengan memahami karakter murai batunya, ia dapat memberikan rawatan dan setingan terbaik sehingga burung tidak over birahi, atau berperilaku aneh saat itu penting kiranya pemilik untuk memperhatikan burungnya saat lomba, hal ini bertujuan untuk melihat karakter dan kekurangan hasil dari settingan dan JugaRahasia Settingan EF Harian Murai Batu Pastol Yang Benar Agar Gacor DorSetiap murai batu memiliki karakter yang berbeda satu sama lain, ada yang loncat sana loncat sini di tangkringan, ada yang buka sayap, ada yang ngeruji, dan masih banyak lagi yang hal ini karena pembawaan karanter dan yang yang paling berpengaruh adalah beberpa karakter murai batu saat lomba dan solusinya yang tepat agar dapat tampil top JugaAgar Ekor Lebih Panjang, Simak 7 Cara Merawat Murai Batu Tumbuh Ekor dan Perhatikan Pantangannya!1. Murai Batu Nabrak-Nabrak RujiBurung tipe seperti ini merupakan murai batu full fighter, sebenarnya bukan berarti burung jelek. Murai batu full fighter memilki modal dasar sebagai burung juara, tetapi untuk mewujudkannya tinggal mencarai settingan yang pas saja, agar burung mengeleuarkan segala untuk mengatatasi murai batu tipe ini yakni dengan cara menurunkan ekstarfoodingnya, dan sebelum berangkat lomba sebaiknya burung dimandikan terlebih rawatan harian sebaiknya rutin dimandikan dan Murai Batu Ngebatman/ NgelowoBaca JugaMurai batu dengan ciri ini biasanya ditandai dengan membuka sayap, parahnya malah turun ke dasar seperti ini sebenarnya belum siap untuk di bawa ke tempat lomba, karena mental drop dan fisik belum rawatan hariannya dengan rutin umbaran, diembunkan, dan bawa ke arena lomba tetapi jangan di ikut sertakan, agar burung lebih bisa mengenal suasana lomba hingga mampu 1 2 Tips cara merawat burung murai batu untuk lombasebenarnya tidaklah jauh berbeda dari perawatan harian yang Anda berikan. Perawatan pada murai batu harian sebenarnya tidak hanya memberi pakan dan segala macam, tetepi juga meliputi bagaimana membentuk mental pada burung, baik membentuk mental di keseharian maupun mental di arena lomba. Tapi yang membedakan di sini adalah setelan harian dan setelan menjelang sebelum lomba. Untuk itu, simak terus Artikel ini sampai selesai. Simak Artikel ini yang satu ini >> Cara Merawat Burung Murai Batu Agar Cepat Gacor Pada dasarnya burung Murai Batu hampir selalu di tempatkan dalam kelas bergengsi pada saat gelaran lomba burung berkicau. Jenis burung lain yang menempati kelas utama antara lain seperti burung Kacer, Anis Merah, Cucak Ijo dan Love Brid tergantung EO dan kota dimana lomba di gelar. Mesti demikian Murai Batu tidak selamanya menampilkan performa terbaik untuk ukuran burung itu sendiri. Simak juga Artikel ini >> Cara Merawat Murai Batu Trotolan Biar Gacor Maka dari itu, sebelum Anda ingin memutuskan mengikut sertakan burung Anda ke arena lomba, ada baiknya Anda mengetahui beberapa hal tentang masalah perilaku buruk murai batu ketika sedang di lombakan Dan pernahkah Anda para pecinta burungmania, saat Anda mengikuti lomba burung, terutama burung murai batu. Tetapi saat lomba sedang berlangsung burung mengalami masalah. Dan permasalahan yang biasa di alami oleh burung ketika di lombakan antara lain sebagai berikut Burung tidak mau bunyi. Burung lebih sering mematung Hanya angkat kepala lalu menunduk Terliha galak, seperti mengejar musuh Ngebatman dan turun tangkringan Kicaunya monoton Terlambat panas Nah, Untuk mengatasi masalah tersebut, dibawah ini kita akan bahas satu persatu, tentang penyebab serta solusinya. Dan kembali simak Artikel tentang >> Perawatan Murai Batu Bakalan Biar Cepat Bunyi 1. Burung Tidak Mau Bunyi Sepanjang lomba berlangsung saat sebagian besar musuhnya aktif berkerja, ia malah diam tak bersuara dan hanya meloncat-loncat saja. Kejadian ini biasanya dialami Murai Batu Muda yang kondisi mentalnya masih labil, namun pemilik nekat membawanya ke arena lomba atau karena pemilik sengaja ingin memberi pengalaman kepada burung menghadapi lomba. Berikutnya, bisa juga burung tersebut mengalami demam panggung. Itu menunjukan bahwa burung belum mampu beradaptasi sepenuhnya terhadap keramian, ketika di lapangan banyak manusia, ketika di sekitarnya ada aktivitas orang-orang yang menggantang calon-calon musuhnya. Demam panggung bisa di alami Murai Batu muda maupun dewasa yang belum benar-benar jinak. Burung Murai Batu yang sudah jinak antara lain adalah Burung yang sudah bersosialisasi dengan lingkungan manusia. Burung yang tidak takut dengan makhluk di lingkungan sekitarnya. Burung yang secara mental tidak merasa tertekan oleh kondisi apapun. Selama burung belum jinak, selama itu pula dia bebas berkicau apalagi gacor. Akibatnya ketika berada di arena lomba Murai Batu yang di rumah sebenarnya gacor mendadak bisa macet bunyi. Jadi intinya, kalau niatnya memang ingin memberikan pengalaman baru kepada burung menghadapi situasi lomba terutama burung muda saya tidak bisa memberikan komentar apa-apa. Apalagi jika pemilik burung sejak awal menyadari resiko itu. Namun alangkah lebih baik kita memastikan dulu bahwa burung benar-benar jinak melalui aneka pelatihan atau terapi di rumah. Sebelum menerjunkan di arena lomba. Ingat, dalam diri burung juga ada memori yang merekam menyenangkan dan tidak menyenangkan. Jadi, ketika tiba-tiba Murai Batu mogok bunyi di arena lomba, okelah itu menjadi pengalaman berharga. Tetapi, sesampai di rumah, segera ubah niat untuk kembali melombakannya. Jadikan progam penjinakan sebagai prioritas utama. Setelah burung dapat bersosialisasi baik dengan manusia dan lingkungan di sekitarnya, barulah diterjunkan kembali ke arena lomba. 2. Ngebatman Dan Turun Tangkringan Dalam beberapa kasus, ada juga Murai Batu yang tidak bunyi di arena lomba, namun hanya ngebatman, lalu turun dari tangkringan dan diam terus sepanjang lomba. Hal ini menunjukkan burung dalam kondisi tidak fit saat dibawa ke arena lomba, dan mempengaruhi kondisi mentalnya. Ketika kondisi Murai Batu tidak fit, dia cenderung membuka kedua sayapnya lebar-lebar ketika melihat musuh-musuh di sekelilingnya, seperti mengabarkan bahwa ia sedang tak bergairah. Makanya, ia kerap turun tangkringan seperti menyerah sebelum bertanding, dan diam terus sepanjang lomba. Kemungkinan lain adalah burung dalam kondisi over birahi OB, akibat penggenjotan ekstra fooding secara berlebihan menjelang lomba dan tidak sesuai dengan karakter burung. Murai Batu yang mengalami OB bisa menampilkan beragam ekspresi, mulai dari ngebatman, ngejeruji, hingga mengeluarkan gaya merayu. Solusi untuk masalah ini sangat tergantung dari faktor penyebabnya, dan Anda selaku pemilik tentu bisa memprediksinya. Misalnya, apakah burung terlalu sering dilombakan, sehingga nyaris tidak pernah rehat di akhir pekan. Apalagi jika lomba yang diikutinya di luar kota, sehingga menguras energi selama dalam perjalanan. Dan jikalau Anda merasa memberikan ekstra fooding terlalu berlebihan, hanya karena mendengar / membaca pengalaman pelomba yang burungnya kerap juara, sebaiknya turunkan porsi pemberian EF jelang lomba. Sebab setelan EF untuk burung yang satu dan burung yang lain tidak selalu harus sama. Juga biasakan memandikan burung sebelum dibawa ke lomba, untuk mencegah kemungkinan OB. “Perlu diingat, tidak selalu murai batu yang ngebatman di arena lomba tidak mampu bersuara. Sebab ada juga murai batu yang benar-benar jinak yang kerap ngebatman, termasuk saat berlomba. Tipe seperti ini tetap akan bersuara lantang, terutama begitu mendengar musuhnya buka suara”. 3. Burung Lebih Sering Mematung Ada juga perilaku memalukan murai batu saat tampil di arena lomba, seperti di depan musuh-musuhnya, di depan puluhan hingga ratusan manusia di sekelilingnya. Nah, untuk hal itu penyebabnya masih terkait dengan kondisi mental, yaitu mudah drop ketika melihat sesama murai batu yang bertipe menekan. Di setiap gelaran lomba, pasti ada murai batu dengan tipikal menekan, yang selalu mendahului bersuara ketika musuhnya baru memperlihatkan gerakan atau tanda-tanda mau nampil. Murai batu yang sudah drop mentalnya, biasanya seperti depresi yang dimunculkan dalam bentuk lebih sering diam atau hanya berdiri mematung di atas tangkringan. Solusinya adalah, jika kondisi ini sering dialami murai batu kesayangan Anda, biasakan sering ditrek dengan 1-2 ekor murai batu lain. Kebiasaan ngetrek sangat baik untuk melatih mental burung. 4. Hanya angkat kepala, lalu menunduk Pernah melihat murai batu jantan saat merayu betinanya? Saat merayu, sang murai biasanya menampilkan perilaku seperti ini, berdiri tegak untuk menunjukkan kejantanan dan gaya fighternya, bersuara lirih seperti merayu, kemudian menundukkan kepala sambil sedikit membungkukkan punggungnya pelan-pelan. Terkadang murai batu di arena lomba juga menampilkan perilaku seperti itu. Apa penyebabnya. Dalam kasus ini, ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Pertama, ada kemungkinan burung tersebut memang benar-benar dalam kondisi birahi. Kemungkinan kedua, itu sudah menjadi karakter dasar dari burung itu sendiri. Kemungkinan seperti ini baru bisa menjadi sebuah kepastian, apabila murai batu selalu berperilaku demikian saat lomba maupun ketika sekadar ditrek dengan sesama murai batu lainnya ketika dirumah. Jika sudah menjadi kepastian, sebaiknya tidak perlu dipaksakan turun ke arena lomba. Tetapi apabila perilaku ini tidak selalu muncul, baik dalam lomba maupun ketika ditrek bersama murai batu lainnya, berarti kemungkinan besar burung dalam kondisi birahi. Ini bisa diatasi dengan mencari setelan yang pas setiap menjelang lomba. 5. Terlihat Galak, Seperti Mengejar Musuh Saat lomba, murai batu terlihat galak seperti mengejar-ngejar musuh. Dalam beberapa kasus, ketika ada juri yang datang hendak memberikan penilaian, burung juga seperti mengejar-ngejar juri, saking begitu garangnya, sehingga murai malah sering menabrak jeruji sangkar. Jika kondisinya memang seperti itu, Ada yang berpendapat bahwa murai dengan perilaku seperti ini justru menunjukkan tipe fighter sejati. Semangat tempurnya tinggi, ingin menguasai semua lawan dianggapnya arena lomba ini sebagai wilayah teritorialnya, yang harus dipertahankannya. Perilaku seperti itu biasanya terjadi akibat burung terlalu diisolasi, atau sangkarnya selalu digantang di tempat tenang, dan jarang diperdengarkan suara murai batu lainnya. Karena semangat tempur terlalu tinggi, dengan power bagus, namun karena jarang ditrek dengan sesama murai batu akibatnya yang muncul ya hanya ingin bertarung saja. Hanya saja, semangat tempur itu terlalu tinggi, sehingga malah hilang konsentrasi untuk mengeluarkan performa suara yang menjadi tujuan utama berlomba. Dibutuhkan kesabaran untuk membiasakannya berlomba, disertai dengan perlakuan khusus menjelang lomba sesuai dengan karakter garangnya itu. Beberapa solusi yang bisa dilakukan adalah menurunkan porsi pemberian ekstra fooding sekitar 1-2 hari sebelum lomba, atau memandikan burung menjelang lomba, atau kombinasi keduanya. Setiap pemilik / perawat murai pasti bisa mengenali karakter burung yang dipeliharanya, apakah sering mengejar-ngejar musuh, yang bisa dilihat saat disandingkan dengan sesama murai batu atau saat terjun di arena lomba. Selain itu, tentu saja burung harus sering ditrek atau disandingkan dengan sesama murai batu, baik di rumah sendiri, atau dibawa ke rumah teman yang memiliki murai batu juga. 6. Kicauannya Monoton Selama lomba, murai batu hanya berkicau dengan suara yang sama dan diulang-ulang. Variasi lagunya sama sekali tidak muncul, alias monoton. Ada dua kemungkinan yang terjadi, dan hanya pemilik atau perawat yang bisa melakukan retrospeksi. Pertama, murai batu sejak awal memang sudah kurang isian, namun pemilik terburu nafsu menerjunkan burung terjun di arena lomba. Solusinya, pastikan murai batu sudah memiliki variasi lagu yang lengkap, melalui program pemasteran alami menggunakan burung / serangga asli maupun elektronik dan digital CD master Kalau Anda merasa murai batu sebenarnya sudah memiliki masteran cukup lengkap, bisa berkicau bagus di rumah, namun saat di lapangan kerap mengulang-ulang suaranya, dapat dipastikan powernya sangat lemah. Mentalnya mungkin tak bermasalah, tetapi kurang tenaga untuk berkicau terus dengan lagu-lagu sesuai dengan masteran. Untuk itu, carilah setelan ekstra fooding tepat, baik untuk perawatan harian dan perawatan menjelang lomba. 7. Terlambat Panas Ada beberapa murai batu yang di awal lomba hanya diam selama beberapa menit. Ketika musuh-musuh bekerja, burung tersebut hanya menjadi pendengar saja. Namun, lama-lama burung baru mulai berkicau dan menunjukkan sifat petarungnya. Namun, tidak semua burung yang terlambat panas itu jelek. Seperti para burung jawara yang terlambat panas, namun tetap bisa meraih posisi ketiga, jelas menunjukkan bahwa murai batu yang terlambat panas pun masih mampu menampilkan kualitas suara terbaiknya saat itu, meski bukan kualitas terbaiknya selama ini. Baca Artikel penting ini >> Cara Merawat Murai Batu Macet Bunyi Nah, setelah Anda mengetahui beberapa hal seperti yang saya jelaskan di atas . Jadi Anda sudah lebih paham mengenai burung murai batu yang sudah siap di lombakan ataupun yang belum. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas bahwa perawatan murai batu untuk lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang di inginkan dan memeliki stamina yang setabil serta mental yang bagus. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung. Tips pola perawatan dan setelan untuk lomba Hari-3 sebelum lomba, jangkrik bisa di naikan 5 ekor pagi dan 4 ekor sore. Hari-2 sebelum lomba sebaiknya di jemur maksimal 30 menit’ 1 jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan jangkrik 3-5 ekor & ulet hongkong 4-7 ekor. Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan jangkrik 2 ekor lagi. Sebaiknya, mulai hari-6 burung di solasi. Jangan sampai murai batu yang akan di lombakan melihat dan mendengar suara burung murai batu lainya. Tips pola perawatan dan setelan pasca lomba Porsi EF Extra Fooding di kembalikan ke setelan harian. Berikan multivitamin pada air minum pada hari-1 setelah lomba. Sampai hari-3 setelah lomba, penjemuran burung maksimal 30 menit saja. Baca dan Simak kembali akar dari semua Artikel-Artikel ini >> Cara Merawat Burung Murai Batu Itulah pengetahuan tentang burung lomba serta tips cara merawat burung murai batu sebelum lomba dan sesudah lomba. Sebelum saya menyudahi ini, ada 1 hal yang harus Anda ingat, yaitu “Memelihara burung sebenarnya hanyalah untuk memuaskan hobi kita, menyenangkan batin kita, syukur-syukur bisa menjadi media memperoleh penghasilan tambahan. Karena sebenarnya lomba burung hanyalah salah satu bagian kecil dari hobi burung, bukan segalanya”. Semoga bermanfaat. Link Produk klik Disini atau klik pada gambar Sahabat hobbykece sampai ketemu lagi dengan artikel saya terbaru tips kerodong burung murai, untuk menampilkan saat lomba tidak mudah perlu tenaga burung yang extra sebab saat lomba murai membutuhkan tenaga serta energi lebih banyak beda sama burung lainnya, dengan gaya ngeplay serta tipe burung fighter perlu istirahat yang cukup untuk persiapan menjelang lomba. Tanpa adanya kerodong sudah pasti tenaga burung terkuras saat berkicau di rumah yang berakibat saat tampil dilapangan ngembos atau hanya loncat-loncat . Sebenarnya fungsi kerodong bagi murai batu MB tidak jauh seperti burung lainnya. 1. Tenaga burung tersimpan, dengan menerapkan kerodong power burung tidak mudah gembos saat ketemu lawan 2. Kondisi mental stabil, sering burung kurang bagus mental karena dapak kecapekan burung murai, dengan kerodong kondisi burung tetap stabil tetapi harus menerapkan buka tutup kerodong. 3. Melatih burung mendengarkan masteran, biasanya burung sulit dengarkan masteran saat buka kerodong dengan kerodong burung lebih maksimal mendengarkan tanpa ada gangguan dari suara lainnya 4. Mengurangi stress, sering kali burung stress akibat mental kurang bagus juga drop ini dampak kecapekan burung murai batu MB, sebab durasi lomba terlalu sering, perlu istirahat untuk memulihkan metabolis dalam tubuh murai. 5. Nafsu makan meningkat, faktor konsumsi sangat berperan penting supaya tenaga full saat lomba ,apabila tanpa kerodong burung justru sering berkicau yang menguras tenaga lebih waktu lomba sudah pasti ngembos /ngetem. 6. Tampil saat lomba, sebenarnya dengan full kerodong sebelum lomba dan menjelang lomba sangat tepat menerapkan kerodong full, tetapi terkadang ada juga murai tampil tanpa kerodong tetapi kebanyakan hasilnya kurang maksimal. Cara burung murai tampil saat lomba Menerapkan sistem kerodong menjelang lomba sampai hari H lomba perlu adanya strategi buka tutup kerodong. * Hari H-3 Burung bisa dikerodong waktu malam aja supaya burung waktu siang masih tetap adaptasi dengan lingkungan sambil menghirup udara segar. * H-2 sampai H-1 mulai menerapkan full kerodong dari pagi sampai malam hanya dibuka waktu memberi makan ef ektra fooding kemudian cek minum kemudian tutup lagi. * Hari H burung pagi dibuka mandikan kasih ef dianginkan bentar kemudian dikerodong dan berangkat lomba * Saat di lapangan burung buka kerodong sebentar sudah berkicau tutup lagi sampai sesi gantangan tiba. Semua penerapan sistem kerodong seperti ini belum tentu bisa diterapkan pada semua burung murai batu, tetapi jika dibiasakan melatihnya nantinya burung murai juga mau tampil Kerodong sangat penting buat murai batu, tetapi juga harus melihat kondisi burung serta kotoran burung, jika terlalu banyak kotoran kasihan burungnya pasti udara dalam sangkar penggap, lakukan pembersihan setiap hari kotoran dalam sangkar supaya kesehatan burung tetap terjaga. tips atasi murai batu ngelantai – Pada episode ini, situs akan kembali membahas seputar burung murai, Ya saya akan memberikan tips dan trik cara mengatasi murai yang terjun payung dan terjun bebas ke lantai, secara simpel dan sederhananya pasti kalian berpikir tiggal kasih jebakan kan atau ranjau di bawah dasar sangkarnya, baik ada yang menggunakan bola ataupun, karet pentil, dan jeruci tajam fiber plastik, akan tetapi itu bukan memecahkan masalah tapi yang ada malah bisa menambah masalah ?. Nah penasaran buka !. Yuk ikuti terus sampai habis artikel ini biar temen-temen paham semuanya. Dalam memberikan ancaman, atau peringatan berdasarkan metode fisik yang terlalu memaksakan kepada murai batu itu sangat tidak disarankan ya, kenapa saya bilang tidak memecahkan masalah anda, karena si burung ketika sedang di trek pasti tidak nyaman melihat liat jebakan-jebakan itu tersebut dan saat burung sedang di adu otomatis tidak akan maksimal karena risih dan mudah terganggu. Alhasil burung saat kerja tidak tuntas membongkar materi isiannya dilapangan. Penyebab Burung Murai NgepelFaktor KebiasaanFaktor BirahiFaktor Tangkringan Tidak Nyaman Dan SesuaiSolusi Mengatasi Burung Murai Sering TurunPosting terkait Penyebab Burung Murai Ngepel Faktor Kebiasaan Untuk burung yang sering turun ke bawah itu kita lihat awal-awalnya, menurut pengamatan langsung secara garis besar, analisa saya ketika memperhatikan burung murai penyebab awal dari burung sering ke bawah itu bukan karakter dari bawaan ya, melainkan dari faktor tertentu. penyebab murai turun tangkringan bisa juga disebabkan bisa karena kurang bersihnya karpet atau sisa makanan yang berceceran kebawah, yang lupa kalian pantau terus kebersihan kandangnya, dengan terbiasanya kondisi seperti ini yang menjadikan burung itu akhirnya terbiasa mencari makan ke bawah, mengambil sisa-sisa pakannya, alhasil si burung akan terbiasa kebawah ya kan!. Sudah jelas bahwa inilah yang menjadi salah satu penyebabnya. Faktor Birahi Kondisi burung terlalu over birahi atau kekencengan jadi Di saat dia tempur memiliki birahi yang sangat tinggi akhirnya tidak dapat membendungnya burung tentu turun kebawah dan menunjukan respon yang kurang baik ketika di adu. Bisa juga karena ketinggian birahi ini terlalu banyak EF porsi tidak sesuai dengan aktifitasnya di dalam sangkar, extra fooding banyak tetapi burung tidak terlalu banyak bergerak, atau di umbara. Nah inilah dampak dari salah rawatannya ya temen-temen. Lalu bagaimana cara menurunkan emosi murai batu ?. Ya kalian harus memberikan rawatan hariannya yang konsisten serta porsi EF dan jenis voer yang digunakan sesuai dengan asupan yang dibutuhkan si burung ya. Faktor Tangkringan Tidak Nyaman Dan Sesuai Dalam memilih jenis tangkringan yang tepat agar burung murai berdiri tegap dan nyaman untuk di tangkringi ini juga sangat mempengaruhi psikolog burung ya, jika burung ngerasa tidak nyaman maka burung akan grabak-grubuk tidak karu-karuan, gerak-geriknya. Nah intinya bagaimana caranya agar burung tidak sampai terbang ke bawah terjun bebas, karena tidak ada penghalang bagi murai itu untuk nahan burung tersebut di penyangga nya agar supaya burung tidak turun ?. Biasanya burung sering turun ini apabila terlalu jauh jaraknya dari tangkringan 1 bawah dengan yang ke 2 di atas itu biasanya kan terjun bebas. Pasti karena dia tidak lihat penahannya tapi kalau dia melihat ada tahanan yang deket dia kan langsung ke tangkringan kedua ya. Nah untuk tangkringan murai batu yang baik dengan posisi silang dan jarak dari tangkringan bawah ke atasnya sekitar satu jengkal ya tidak terlalu jauh dan juga tidak dekat sekali, sedang saja. Solusi Mengatasi Burung Murai Sering Turun Caranya kalian bisa lepas satu tangkringan yang di atas, biarkan saja menggunakan tangkringan satu yang dibawah. Lakukan perawatan harian seperti biasa selama dua minggu setelah itu bisa temen-temen coba latih dilatberan ya, walaupun burung nampak masih turun tidak usah panik biarkan saja, intinya harus sering dilatih di satu tangkringan terlebih dahulu, agar burung biasa di trek. Lakukanlah latihan minimal 1 minggu 2 kali saja. Namun kalian juga harus selalu jaga kebersihan dasar sangkarnya ya, perhatikan sisa makanan yang sering berceceran dibawah langsung dibersihkan, karena ini sangat berpengaruh ya. Kenapa maksud dan tujuannya, burung pasti ingat kalau di atas ke bawah Dia terjun langsung ke lantai tapi kalau dia sudah diangkat ke tangkringan kedua atau ke atas dia akan ingat pada saat dia jatuh dia harus jatuh ke tangkringan yang ke bawah, cara memasang tangkringan yang benar untuk murai lalu diatur juga jaraknya ya jangan terlalu jauh antara tangkringan 1 dan 2 nya, jadi kicau mania ngatasin burung-burung Yang ke bawah itu bukan hanya mencari solusi yang cepat dengan memberikan jebakan ranjau. Nah dengan kondisi yang dipaksa menggunakan ranjau ini, sudah pasti burung tidak normal ya, bagaimana burung tersebut akan bisa ikut event di Presiden Cup dan BNR buat aturan yang di mana aturannya tidak ada jebakan sama sekali, jika burung kepantau turun langsung di Diskualifikasi. Demikianlah tips atasi murai batu ngelantai dengan cara yang tepat sesuai dengan pengalaman kami, itu saja yang dapat kami berikan semoga kiranya temen-temen mengerti dan dapat bermanfaat. Terima kasih. Salam murai batu mania. Baca juga ; cara obati suara serak pada burung murai Ilustrasi Lomba Murai - Memiliki burung Murai Batu MB yang dapat berprestasi tentunya menjadi impian bagi setiap MB Mania. Akan tetapi kenyataan yang terjadi seringkali tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, padahal kita sudah memberikan perawatan yang maksimal tapi tidak juga membuahkan hasil, bahkan Murai Batu gacoan kita malah sering bertingkah nakal ketika dilombakan. Berikut ini beberapa perilaku negatif Murai Batu ketika dilombakan serta faktor-faktor penyebabnya 1. Murai Batu tidak berkicau dan hanya loncat-loncat saja tanpa bersuara sedikitpun dengan paruh mangap. Hal itu kemungkinan karena Murai Batu tersebut belum siap dibawa ke lapangan dan masih belum bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi lapangan demam panggung. Hal itu wajar terjadi dan umumnya terjadi pada Murai Batu yang masih berusia muda dan Murai Batu setengah jadi yang secara mental belum siap untuk juga Usia ideal Murai Batu MB untuk dilombakan 2. Murai Batu bertingkah galak mengejar-ngejar musuh dengan menabrak jeruji sangkar dan sesekali berdiri tegak di plangkringan sambil memainkan ekornya dan hanya berkicau sesekali saja. Jika Murai Batu bertingkah demikian, itu artinya Murai Batu tersebut memiliki karakter fighter tinggi tapi belum kondisi sehingga emosinya tidak stabil. Murai Batu dengan karakter seperti itulah yang dapat tampil gila dilapangan jika sudah menemukan settingan yang yang meluap-luap tersebut bisa diredam dengan intensitas mandi lebih sering, minim jemur, pengumbaran dan pemberian extra fooding EF yang tepat seperti jangkrik, kroto, cacing, ulat daun pisang, ulat bambu cilung, dan tentunya tanpa ulat hongkong UH.Baca juga Cara setting birahi, emosi dan stamina Murai Batu agar tampil maksimal digantangan 3. Murai Batu terlihat membuka sayap dan lebih sering turun ke dasar sangkar tanpa bersuara sedikitpun. Hal itu disebabkan karena Murai Batu tersebut sedang tidak kondisi dan tidak siap untuk bertarung. 4. Murai Batu lambat panas, awalnya hanya diam kemudian setelah beberapa saat baru bereaksi muncul sifat fighternya dan baru mulai berkicau mengeluarkan materi itu disebabkan karena Murai Batu tersebut kurang emosi, jadi ketika naik gantangan tidak bisa langsung ON. Jika Murai Batu bertingkah seperti itu bisa disiasati dengan menambah durasi penjemuran dan memberikan menu extra fooding EF yang bersifat panas seperti ulat hongkong UH atau larva tawon sebelum naik gantangan. Selain itu untuk perawatan harian sebaiknya lebih banyak dikerodong full kerodong. 5. Murai Batu terlihat bergaya siap tarung dengan berdiri tegak membusungkan dada tapi hanya ngeriwik saja sambil menundukkan kepalanya berulang-ulang sujud. Gaya seperti itu merupakan gaya Murai Batu jantan untuk merayu Murai Batu betina. Jika Murai Batu bertingkah seperti itu, kemungkinan burung tersebut dalam kondisi over birahi OB. Solusinya dengan memangkas porsi pemberian extra fooding EF terutama kroto, dan tambahkan ulat hongkong UH dalam menu EF harian serta untuk settingan lomba. Selain itu, kurangi intensitas mandi dan tambah durasi penjemuran untuk mendongkrak emosinya serta full juga Cara mengatasi Murai Batu over birahi 6. Murai Batu berkicau tapi dengan lagu yang diulang-ulang ngeban. Hal itu bisa disebabkan karena Murai Batu tersebut belum siap dilombakan, atau tidak dalam kondisi top perform sehingga tidak memiliki cukup stamina untuk bertarung. Penyebab lainnya bisa karena kehabisan materi lagu karena kurangnya pemasteran. 7. Murai Batu hanya diam membisu dan mematung ketika digantang. Hal itu mengindikasikan jika Murai Batu tersebut mentalnya sudah drop, dan untuk mengembalikan performanya seperti kondisi semula akan membutuhkan waktu yang relatif cukup lama. Hal itu sering terjadi jika Murai Batu bertemu / berhadapan dengan lawan yang super fighter dan berkarakter menekan. Baca juga Penyebab Murai Batu ngetem saat lomba Demikian sedikit informasi tentang perilaku negatif Murai Batu saat dilapangan yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Murai Batu MB, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain. Semoga bermanfaat Terima kasih

murai loncat loncat saat lomba